Tampilkan postingan dengan label kampus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kampus. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 Januari 2019

An Essay : literally gw buat essay which is bahasa jaksel gitu :v



Phenomenon of South Jakarta Teenager's Language

South Jakarta teenager's language style is a language style that mixes Indonesian with English in conversation.  This Mixing languages ​​referred to as  code mixing. Based on linguistic definition, mixed code is the use of units of language from one language to another to expand the style of language or variety of languages, which includes the use of words, clauses, idioms, greetings and so on. The term South Jakarta teenager's language itself is used to refer to the habits of young teenager, who communicate in mixed languages ​​namely Indonesian and English. This phenomenon certainly raises the pros and cons among the people, especially cultural experts, because the phenomenon of South Jakarta teenager's language is considered to threaten the existence of Indonesia language.
Based on research conducted by the Swiftkey website in 2017, Indonesia is the largest trilingual country in the world with 17.4% of the population mastering more than three different languages. This condition is reasonable, due that Indonesia is a country that is rich in language diversity, which is more than 300 languages ​​spoken. Therefore, mixing languages ​​such as the phenomenon of the language style of South Jakarta teenager is not a surprising thing. Because this bilingualism has been going on for a long time, for example between regional languages ​​with Dutch and Indonesian with regional languages. However, why is mixing such languages ​​identical in South Jakarta?
The term South Jakarta teenager's language is not a term intended for young people in the South Jakarta region but rather a representative form of the habits of young people who communicate code switching. But why should you use the South Jakarta label? According to Bhima Yudistira, reported from bbc.com said that the South Jakarta area is an area famous for the middle class region, and prioritizes lifestyle, dress style and association, then the use of mixed code language is a representation of intellectual and social quality there. Although in fact, the phenomenon of language style does not only occur in South Jakarta.
What causes this "nginggris" phenomenon to occur ?, reported by linguistikid.com, stating that English is a lingua fraca world that is widely presented in the world of education, entertainment, advertising, law, health, and technology. Almost all fields are attached to English. The presence of internet, social media, sites, and smartphones that are widely presented in English either partially or completely will certainly affect the user's vocabulary. So the phenomenon of this language is the risk of language contact. In its development, this phenomenon tends to be caused by attitude. Ivan lanin, a language observer, reported from tribunenews.com said that the ability to use good and correct language is based on the willingness of each individual.
            Everyone adjusts their language style with their interlocutor. When we communicate with lecturers, the language style that we use is certainly different from the language style we usually use with friends. So in some contexts, we do not merely use standard Indonesian, for example when we interact with friends, of course the language we use is informal or slang to make the conversation feel warmer and more intimate. From this explanation, it can be concluded that the language style of South Jakarta teenager is not a big problem, while it is used in a variety of informal contexts. in addition, this "nginggris" language style will not be a factor that increases the threat to regional languages ​​as long as the regional language still has written sources, there are speakers, and there is pride in the local language itself. Linguistic expert Bernadette Kushartanti, reported from bbc.com said, "What needs to be worried is that the languages ​​of the speakers are very few and there is no written source".
So that it can be concluded that mixing languages ​​is not a bad and illicit phenomenon to do. The use of code transfer reflects the minds of speakers with intellectual abilities and wide absorption, as long as it is used in correct grammatical structures. However, on the other side the Indonesian teacher’s teaching ability began from the elementary school to the college needs of reform, so that Indonesian can be as strong as the language spoken.




Finding Dori on :
Instagram : Rina_risnawatii
Twitter      : rirismybookid

Sabtu, 01 Desember 2018

Gue pengen punya pasangan yang ...


 Tipe cowok gue adalah ...


Hola Assalamu’alaikum

How was the day peeps ?, in this session I am going to talk an exciting article about the boys. What?, oke ini agak absurd sih actually tapi kalau ngomongin soal yang satu ini memang selalu mantul (haha). Kalian punya tipe cowok ? or you have discuss it with your friends? Such as like, “Gue punya tipe cowok yang ...”, “Gue pengen punya pasangan yang ...”, ”Gue suka sama cowok yang ..”, etc. Oke, im sure kalian pernah discuss it, and now gue sangat tertarik buat bahas itu detaily in this article.

“Actually gue pengen punya pasangan yang ...”

Hemm, nostalgia gue waktu zaman SMA pernah bilang bahwa gue pengen punya pasangan yang bukan perokok (haha), so what’s your types ?. Menurut gue saat kita punya specific types about the boy we liked, it’s normally. But semua itu akan menjadi  weird when the people know it.  Nah lho ? ... .
Kalian tahu Onew ? yep dia adalah leadernya Shinee (lho kok jadi bahas korea ?). Jadi gini peeps,  dulu kan gue shawol (sebutan bagi fansnya Shinee), dan gue suka Onew, gue sangat uptodate mengenai kehidupan doi. Satu hal yang masih gue ingat dari doi adalah jawabannya mengenai tipe cewek saat ditanya oleh wartawan. Dia bilang bahwa for the specific types of the girl he liked dia nggak punya, karena dia sadar bahwa tiap orang itu punya karakternya sendiri, setiap orang punya kekurangan dan kelebihan. Mantul banget dah jawabannya. Darisana gue jadi mikir, apa yang dikatakan doi bener juga. karena cinta nggak memandang tipe (wik wik wik).

“Kalau sudah cinta pasti menerima apa adanya, ya nggak ...“


Bener nggak sih kalau sudah cinta pasti kita menerima apapun keadaan dia? Such as saat dia suka ngupil pun rasa cinta kita tidak berkurang?, hmm. Ada sebuah kasus yang sangat menarik untuk gue bahas mengenai poin ini. Jadi gue punya temen (temen nya temen gue dan dia punya temen lagi dan temennya punya temen lagi, wkwk), dia nggak suka sama pria perokok tapi nggak lama kemudian dia punya crush perokok, so what the next happened?, ”katanya lu nggak suka sama pria perokok nah crush lu setau gue kan perokok?”, and she just can answer, “Kalau sudah cinta ya mau gimana”.  Dari kasus tersebut we can take the conclusion that when you love someone you won’t see how he is.

Mikir dulu dong bro !

Kadang gue suka senyum sendiri saat ada orang yang bilang, “Gue pengen punya pasangan yang cantik, sholehah, pendidikan tinggi, mapan, punya karir bagus,  etc ..”, hey memangnya wanita sekelas itu mau sama spesies pria kek kamu?. Bukan maksud gue apa, gue hanya ingin menggaris bawahi that when we have a series of types of pairs maka perbaiki kualitas diri kita terlebih dahulu, buat kita pantas dengannya. Eits, jangan salah paham dulu. Bukan maskud gue kita harus sebanding dengan orang yang kita suka kek misalnya dia punya mobil maka kita juga harus punya mobil. Sama sekali bukan itu!. Tapi gue menekankan pada kualitas diri. Sebaik apa diri kita, selayak apa diri kita sehingga kita bisa dengan berani menulis list tipe pasangan kita adalah yang demikian. Paham ?.

 Cukup kita dan Dia yang tau ...


Adalah hal yang sangat manusiawi ketika kita mempunyai tipe pasangan yang kita suka seperti apa karena kita memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda. Tapi menurut gue semua itu cukup hanya diklarifikasikan saja dalam do’a, tidak usah menjadikannya bahan perbincangan publik. I mean nggak usah lah orang lain tahu, takutnya akan seperti kasus tadi, saat kita tidak suka dengan pria tipe A but suddenly we love boy like that so apa kata dunia?, mau dibilang munafik?.

So ...

So when you ask me about the types of boy actually i don’t have. Dari dulu gue sama sekali nggak punya tipe spesifik mengenai pria yang gue suka, karena ya tadi gue sadar gue nggak sesempurna itu, dan gue sadar tiap orang punya kelebihan dan kekurangan, tapi untuk general types actually gue punya, ya karena gue manusia, sama seperti perempuan pada umumnya gue ingin bersanding dengan pria yang baik. Untuk hal lebih lanjut mengenai pria gue selalu klarifikasikan itu semua dalam do’a. Cukup gue dan Allah saja yang tahu (hmm).

Gracias ..

Thankyou peeps, kalian sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel yang menurut gue agak mantul (haha), jangan lupa untuk leave komentar yak (saran kalian akan sangat membantu).


NB :-          Artikel ini dibuat hanya untuk self reminder, tidak ada maksud apapun


Finding Dori on :
Instagram : rina_risnawatii
Facebook  : Rina Risnawati
Twitter      : rirismybookid
Youtube    : Rina Risnawatii


Minggu, 19 Agustus 2018

Iri ? Oalah Tanda Kualitas Diri Rendah


Iri ? Sebuah Tanda Rendahnya Diri

Holla ! Assalamualaikum,
In this writing, gue ingin basa-basi mengenai sebuah penyakit hati, sebuah penyakit yang amat menyiksa pemiliknya, sebuah sikap dan perasaan tidak senang ketika melihat orang lain memperoleh suatu kenikmatan. Yep .. it is called as “iri”.
Saat SMA gue pernah dilanda penyakit ini, Astagfirullah ...  . Saat itu gue merasa nggak suka terhadap temen deket sendiri,  gue merasa benci saat dia punya pacar, gue juga nggak suka saat dia punya netbook baru, dan hal lain yang dia punya. Kebencian itu membuat gue jadi jauh sama dia,  gue merasa nggak senang aja kalo ada dia, oleh karenanya gue suka menghindar, berusaha mencari jalan lain (saat lewat)  dengan harapan nggak ketemu dia, gue juga suka pura-pura nggak lihat, padahal sebenarnya dia nggak jauh dari gue. Astagfirullah ..  begitu mengerikannya diri gue kala itu, begitu rendahnya iman gue. Sampai sekarang gue selalu merasa bersalah sama dia, gue membuat suatu persahabatan lebur tak bersisa hanya karena sebuah perasaan iri.
Sekarang gue sadar,  rasa iri hanya akan menghancurkan apa yang gue punya, merampas kebahagian, membuat hidup terasa sesak dan sempit karena selalu membandingkan diri dengan orang lain. Semua yang gue alami dulu membuat gue semakin pandai bersyukur, gue semakin mencintai apa yang gue punya. Karena gue sadar apa yang Allah kasih ke gue belum tentu Allah kasih ke orang lain, dan apa yang Allah kasih kepada orang lain, belum tentu juga Allah kasih ke gue, maka kuncinya adalah bersyukur”.
“Bersyukur”
Yep, bersyukur adalah kunci kebahagiaan, bersyukur atas nikmat yang  telah Allah beri akan menjauhkan  ki ta dari perasaan iri. Bersyukurlah maka Allah akan menambah nikmat Nya kepada kita, itu janji Allah. QS. Ibrahim ayat 7 :


 لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Begitulah janji Allah, sudah sangat jelas. Dengan bersyukur, nikmat kita akan bertambah berkah. So, ucapkan Alhamdulillah , Alhamdulillah untuk kehidupan yang indah, Alhamdulllah untuk nafas yang masih dapat kita hembuskan.


فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Orang pada iri? Apa sikap Gue?

”Iri adalah tanda tak mampu”, that sentence is so simple but it is so clear dan memang benar. Gue dulu iri sama orang, ya tentu karena gue merasa nggak mampu seperti dia.  Itulah hakikat orang yang iri, iri karena nggak mampu. Orang iri sama kita? It means level kita lebih dari dia (hakikatnya begitu).  
Saat kita maju, maka disana akan ada orang-orang yang bangga namun tak sedikit juga orang yang tidak suka.  Bersyukurlah saat orang iri sama kita, cause it means we better than them. Penonton memang hanya bisa berkomentar, it’s so simple.
 Saat orang iri sama gue, gue malah ingin membuat dia semakin iri (tanpa gue harus sombong). It means, saat orang lain iri sama apa yang gue capai, gue semakin ingin membuktikan bahwa gue bisa lebih dari apa yang mereka lihat. Rasa iri orang lain, membuat gue termotivasi untuk mencapai sesuatu yang lebih. Then, gimana gue menyikapinya ?, gue semakin mawas diri aja, karena something wrong mungkin terjadi tanpa gue sadari, semakin banyak berdo’a dan juga gue selalu bilang pada diri sendiri, bahwa mereka iri pada orang yang salah (itu salah satu cara agar tetap tawadhu).

Kutipan

“Apa yang Allah berikan kepadamu belum tentu Allah memberikannya kepada orang lain.
Dan apa yang Allah beri kepada orang lain, belum tentu diberikan kepadamu.
Maka kuncinya adalah Bersyukur.”

^Tulisan ini dibuat hanya untuk selfreminder^