Iri ? Sebuah
Tanda Rendahnya Diri
Holla !
Assalamualaikum,
In this writing, gue ingin
basa-basi mengenai sebuah penyakit hati, sebuah penyakit yang amat menyiksa
pemiliknya, sebuah sikap dan perasaan tidak senang ketika melihat orang lain
memperoleh suatu kenikmatan. Yep .. it is called as “iri”.
Saat SMA gue pernah dilanda
penyakit ini, Astagfirullah ... . Saat
itu gue merasa nggak suka terhadap temen deket sendiri, gue merasa benci saat dia punya pacar, gue
juga nggak suka saat dia punya netbook baru, dan hal lain yang dia punya.
Kebencian itu membuat gue jadi jauh sama dia,
gue merasa nggak senang aja kalo ada dia, oleh karenanya gue suka
menghindar, berusaha mencari jalan lain (saat lewat) dengan harapan nggak ketemu dia, gue juga suka
pura-pura nggak lihat, padahal sebenarnya dia nggak jauh dari gue. Astagfirullah .. begitu mengerikannya diri gue kala itu,
begitu rendahnya iman gue. Sampai sekarang gue selalu merasa bersalah sama dia,
gue membuat suatu persahabatan lebur tak bersisa hanya karena sebuah perasaan
iri.
Sekarang gue sadar, rasa iri hanya akan menghancurkan apa yang gue
punya, merampas kebahagian, membuat hidup terasa sesak dan sempit karena selalu
membandingkan diri dengan orang lain. Semua yang gue alami dulu membuat gue
semakin pandai bersyukur, gue semakin mencintai apa yang gue punya. Karena gue
sadar “apa yang Allah kasih ke gue belum tentu Allah kasih ke orang lain, dan
apa yang Allah kasih kepada orang lain, belum tentu juga Allah kasih ke gue,
maka kuncinya adalah bersyukur”.
“Bersyukur”
Yep, bersyukur adalah kunci
kebahagiaan, bersyukur atas nikmat yang
telah Allah beri akan menjauhkan
ki ta dari perasaan iri. Bersyukurlah maka Allah akan menambah nikmat
Nya kepada kita, itu janji Allah. QS.
Ibrahim ayat 7 :
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Begitulah janji Allah, sudah sangat jelas. Dengan bersyukur,
nikmat kita akan bertambah berkah. So, ucapkan Alhamdulillah , Alhamdulillah
untuk kehidupan yang indah, Alhamdulllah untuk nafas yang masih dapat kita
hembuskan.
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Orang pada iri? Apa sikap Gue?
”Iri adalah tanda tak mampu”, that sentence is so simple but it is so
clear dan memang benar. Gue dulu iri sama orang, ya tentu karena gue merasa
nggak mampu seperti dia. Itulah hakikat
orang yang iri, iri karena nggak mampu. Orang iri sama kita? It means level
kita lebih dari dia (hakikatnya begitu).
Saat kita maju, maka disana akan
ada orang-orang yang bangga namun tak sedikit juga orang yang tidak suka. Bersyukurlah saat orang iri sama kita,
cause it means we better than them. Penonton memang hanya bisa
berkomentar, it’s so simple.
Saat orang iri sama gue, gue malah ingin
membuat dia semakin iri (tanpa gue harus sombong). It means, saat orang lain
iri sama apa yang gue capai, gue semakin ingin membuktikan bahwa gue bisa lebih
dari apa yang mereka lihat. Rasa iri orang lain, membuat gue termotivasi untuk
mencapai sesuatu yang lebih. Then, gimana gue menyikapinya ?, gue semakin mawas
diri aja, karena something wrong mungkin terjadi tanpa gue sadari, semakin
banyak berdo’a dan juga gue selalu bilang pada diri sendiri, bahwa mereka iri
pada orang yang salah (itu salah satu cara agar tetap tawadhu).
Kutipan
“Apa yang Allah berikan kepadamu belum tentu Allah memberikannya kepada
orang lain.
Dan apa yang Allah beri kepada orang lain, belum tentu diberikan
kepadamu.
Maka kuncinya adalah Bersyukur.”
^Tulisan ini dibuat
hanya untuk selfreminder^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar