Sepenggal kisah di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Cerita Riris
Hidup memang penuh dengan kejutan, kau tidak pernah tahu apa
yang akan terjadi besok. Bahkan untuk satu menit berikutnya. Mimpi- mimpi yang
sedang kau rajut, bisa saja robek secara tiba-tiba tanpa pernah kau sangka.
Lalu kau bisa apa?. Iya, kau hanya perlu fleksibel seperti air, berubah menjadi
uap ketika ketidakmungkinan terjadi.
Dan ini cerita ku ...
Saat badai datang secara tiba-tiba, menyapu bersih semua asa
mu. Dan ternyata asa itu sedang kau bicarakan dengan orangtua mu, tiba-tiba
semuanya lenyap dan gelap. Ah, aku yakin kau tak punya pilihan lain selain
bersabar. Begitupula dengan kisah luka
yang akan kuceritakan padamu sekarang.
aku masih ingat, hari itu adalah hari sabtu. Hari dimana aku
membereskan semua kenangan itu. “Apa aku
berguna?, sebenarnya aku ini mau jadi apa?”. Berbagai pertanyaan
memojokan itu datang. “Daftar
universitas swasta di Yogyakarta”, pencarian google dimulai. Yak, ku
putuskan untuk memililh PTS karena saat itu semua PTN sudah ditutup. Dan akupun
memilih Jogja sebagai akhir dari perjalanan sarjana ku. Ah, teryata UMY masih
dibuka. “Aku akan kuliah disana!”, hati
bergumam. Itulah sosok hati, saat dia punya keinginan A, maka apapun yang
terjadi semua itu harus terwujud.
“Mah, Pak. Aku ingin kuliah di Jogja!”.
Pernyataan itu terdeklarasikan dengan tegas. Tentu saja, sejuta alasan dan
pertimbangan telah rapih dibungkus sejak lama. Saat kau sudah mencintai
sesuatu, kau akan melakukan apa pun untuk itu. Begitu pun denganku, semua alasan
mendasar dijelaskan secara terperinci, berharap mereka memahami. “Mah, biaya hidup di Jogja itu lebih murah
dibandingkan dengan kota lain. Kampus UMY juga sudah ter akreditasi A, begitu pun
dengan jurusan bahasa Inggris nya. Disana itu banyak peluang mah, banyak jalan.
Soal biaya aku akan mencari pekerjaan juga akan mengikuti program beasiswa.
Tenang aja mah, Allah pasti bantu kita kok, apalagi untuk orang yang sedang
mencari ilmu”. Aku tahu, disana mamah sedang berperang dengan
hatinya. Beliau ingin yang terbaik untuk anaknya namun ia juga harus mempertimbangkan
semuanya.
Atas kesungguhan itu, akhirnya orangtua mengizinkan.
Mulailah aku menyiapkan semua dokumen yang diperlukan seperti ktp, ijazah SMA yang sudah dilegalisir,
pasfoto hitam putih, etc ( untuk lebih lengkapnya kalian bisa cek di
website UMY). Hari selasa tanggal 01 Agustus kami berangkat ke Jogja (aku dan
bapak). Kami menggunakan bis aladin
jurusan Cikijing-Semarang. Lho kok Semarang?. Kami akan bersitirahat di rumah
seorang sahabat mamah sekaligus tetangga kami dulu. Namanya adalah Pak Ayep
Rosidi. Beliau merupakan seorang dosen yang dulunya sempat menempuh pendidikan
di Jogja. Itulah mengapa aku menanyakan setiap informasi perkuliahan kepada
beliau. Sekarang beliau tinggal bersama keluarganya di Semarang. Kami pun
diminta untuk menginap di rumahnya, soal pendaftaran kuliah beliau juga akan
mengurusi itu. MashaAllah, beliau amat baik. Semoga Allah melindungi beliau dan
keluarga, Aamin.
Perjalanan ke Semarang
menghabiskan waktu setengah hari, kami berangkat pada pukul 9 pagi dari terminal Cikijing dengan menggunakan bis Aladin dan tiba di terminal Mangkang
pada pukul 5 sore. Setelah itu kami
menuju gerbang tol Krapyak
dan tiba disana pada pukul 6 petang. Saat kami sampai, beliau (pak Ayep) sudah standbye
disana untuk menjemput kami ( wah .. maaf yak pak, kami merepotkan, hehe). Kemudian beliau membawa kami ke rumahnya. Masha Allah, Allah selalu memberikan
kelancaran dalam setiap urusan kami. Alhamdulillh. Kami sampai di rumah beliau
pada pukul 19.30 WITA, kami dijamu dengan begitu istimewa. Alhamdulillah.
Setelah sholat Isha, kami pun meluruskan tulang punggung yang sedari tadi
terasa remuk (hufft).
Paginya, kami siap-siap menuju Jogja. Setelah shubuh, aku,
bapak dan pak Ayep berangkat menuju Universitas Muhammadiyah Yogjakarta,
Bantul. Lamanya perjalanan ke Jogja
seperti perjalanan dari Cikijing ke Cirebon. Tibalah kami di kampus pada pukul 8 pagi. Wah,
inilah kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Begitu luas, hijau dan
mashaAllah keren sekali. Kami memasuki
gedung AR. Fachruddin A dan kemudian mengikuti alur pendaftaran. Untuk jalur
masuk, aku sendiri memilih jalur tes CBT yang one day service.
Pendaftaran, pembayaran, tes dan pengumuman kelulusan dilakukan pada
hari yang sama.
Kurang lebih begini alur pendaftarannya secara in short :
1. Melakukan
pendaftaran di bagian Biro Admisi gedung AR. Fakhruddin,
2. Membayar biaya
pendaftaran di bank yang ada di kampus UMY,
3. Memberikan slip pembayaran ke bagian Biro
Admisi lagi,
4. Melakukan tes
seleksi,
5. Menunggu hasil
seleksi di biro Admisi,
6. Pengumuman
7. Melakukan tes
NAPZA di Asri Medical Center (AMC),
Saat mengisi kolom jurusan, aku memilih prodi Hubungan
Internasional pada pilihan pertama diikuti oleh prodi Bahasa Inggris pada
pilihan kedua. Actually, aku ingin sekali masuk jurusan HI dari sejak SMA,
alasannya aku ingin kerja di kedutaan besar (lol). Tapi, apapun pengumuman nya
nanti, will be grateful. Then, aku mengikuti ujian masuk setelah waktu dzuhur.
Arggh, rasa nervous selalu
menjadi something problem yang kadang
diluar kendali. Saat ujian akan dimulai, tiba-tiba komputer yang akan digunakan error. Disana aku menduga-duga bahwa ini adalah tanda kegagalan, but i still stay to calm. Kemudian panitia
menyuruhku untuk menggunakan komputer yang lain, namun ternyata sama saja.
Disana aku benar-benar down.
Astagfirullah. Saat semua orang mulai mengerjakan ujian, im still waiting.
Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya aku bisa mngerjakan ujian dengan
mouse komputer yang susah digerakan. But i still try to keep calm dan mencoba
mengerjakan ujian dengan baik. Soal yang diujikan antara lain soal verbal ,
soal numerik dan soal kemampuan logika. And
finally, i can face the test well. Alhamdulillah.
“Menunggu sebuah takdir”
Layaknya permen
nano-nano , suasana hati benar-benar nggak bisa ditebak. Ya Allah, jangan
sampai aku mengecewakan bapak dan pak Ayep yang sudah berjuang sejauh ini, dan
se-lama ini. “Aku harus lulus ya Allah”,
pintaku dalam hati. Tidak lama kemudian nama ku dipanggil, “Rina
Risnawati selamat ya kamu lulus dan diterima di prodi Bahasa Inggris J”. “Terimakasih buk”. Alhamdulillah. Mah,
pak, do’a kalian telah dijawabNya. Thanks God.
Selanjutnya aku menuju klinik Asri Medical Center (AMC) untuk
melakukan tes NAPZA. AMC ini terletak tak jauh dari kampus UMY (sekitar 10
menit jika menggunakan mobil). Karena kami nggak mau bulak balik
Jogja-Cikijing, akhirnya kami memutuskan untuk sekalian mencari kost an sekitaran
kampus. Alhamdulillah, tak lami kami mendapatkan sebuah kamar kost dengan harga
yang cukup terjangkau dan letaknya yang sangat dekat dengan kampus, pemiliknya
adalah mbah Tukijan. Kami menyewa kamar kost tersebut untuk waktu 1 tahun.
Semua ter manage dengan baik, pak Ayep pun mengantarkan kami
ke agen bus Budiman yang berada di Gamping.
Beliau pun pamit untuk pulang ke
Semarang. Terimakasih pak. Semoga Allah
membalas semua kebaikan bapak. Dan maafkan aku yang super merepotkan.
Finally
Alhamdulillah pulang dengan selamat dan sampai di rumah pada
pukul 3 dini hari. It was so amazing
experience.
Untukmu ...
Untukmu Bapake,
Kau tahu pak?, kau mencintai ku tanpa pernah kau ucapkan
itu. Tapi aku dapat melihat rasa cinta itu dengan jelas dari sudut matamu, merasakan kasih
sayanngmu lewat pengorbanan. Maafkan aku yag kadang melupakan jasa mu, akhirnya
aku sadar bahwa kau adalah satu-satunya pria yang akan dan terus mencintaiku selamanya.
Untukmu Ibuk
Ibuk, kau adalah segalanya bagiku. Tanpamu dan bapak aku
tidak akan pernah bisa sejauh ini. Terima kasih karena kau selalu mendukung
pendidikan ku, memastikan bahwa aku memiliki pijakan yang kuat. Kau genggam
tangan anakmu ini untuk memastikan agar aku tidak terjatuh.
Untukmu pak Ayep
Sungguh pak, di dunia ini aku baru menemui seorang malaikat
sepertimu. Kau menjadi bagian dari perjuangan kami, mendukung kami dengan
genggaman tanganmu, menyertai kami dengan semangat dan do’a mu. Semoga Allah membalas kebaikan bapak dan keluarga. Semoga engkau dan keluarga diberikan kesehatan, panjang
umur, murah rezeki dan kemudahan dan kebaikan lainnya, Aamin.
Gracias !
Semoga cerita ini bermanfaat bagi sobat semua. Dan jangan
lupa untuk tetap semangat dalam mencari ilmu!. Saat kalian merasa lelah, ingat
kembali tujuan kalian, orangtua kalian dan perjuangan kalian dari awal hingga
sejauh ini. Jangan menjadi sarjana kertas!.
Thanks ya J.
Jangan lupa untuk tinggalkan saran, pesan atau pertanyaan di kolom komentar.
Finding Dori on :
Instagram :
rina-risnawatii
Youtube : Rina_risnawatii