Tampilkan postingan dengan label anakkampus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label anakkampus. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Desember 2018

Gue pengen punya pasangan yang ...


 Tipe cowok gue adalah ...


Hola Assalamu’alaikum

How was the day peeps ?, in this session I am going to talk an exciting article about the boys. What?, oke ini agak absurd sih actually tapi kalau ngomongin soal yang satu ini memang selalu mantul (haha). Kalian punya tipe cowok ? or you have discuss it with your friends? Such as like, “Gue punya tipe cowok yang ...”, “Gue pengen punya pasangan yang ...”, ”Gue suka sama cowok yang ..”, etc. Oke, im sure kalian pernah discuss it, and now gue sangat tertarik buat bahas itu detaily in this article.

“Actually gue pengen punya pasangan yang ...”

Hemm, nostalgia gue waktu zaman SMA pernah bilang bahwa gue pengen punya pasangan yang bukan perokok (haha), so what’s your types ?. Menurut gue saat kita punya specific types about the boy we liked, it’s normally. But semua itu akan menjadi  weird when the people know it.  Nah lho ? ... .
Kalian tahu Onew ? yep dia adalah leadernya Shinee (lho kok jadi bahas korea ?). Jadi gini peeps,  dulu kan gue shawol (sebutan bagi fansnya Shinee), dan gue suka Onew, gue sangat uptodate mengenai kehidupan doi. Satu hal yang masih gue ingat dari doi adalah jawabannya mengenai tipe cewek saat ditanya oleh wartawan. Dia bilang bahwa for the specific types of the girl he liked dia nggak punya, karena dia sadar bahwa tiap orang itu punya karakternya sendiri, setiap orang punya kekurangan dan kelebihan. Mantul banget dah jawabannya. Darisana gue jadi mikir, apa yang dikatakan doi bener juga. karena cinta nggak memandang tipe (wik wik wik).

“Kalau sudah cinta pasti menerima apa adanya, ya nggak ...“


Bener nggak sih kalau sudah cinta pasti kita menerima apapun keadaan dia? Such as saat dia suka ngupil pun rasa cinta kita tidak berkurang?, hmm. Ada sebuah kasus yang sangat menarik untuk gue bahas mengenai poin ini. Jadi gue punya temen (temen nya temen gue dan dia punya temen lagi dan temennya punya temen lagi, wkwk), dia nggak suka sama pria perokok tapi nggak lama kemudian dia punya crush perokok, so what the next happened?, ”katanya lu nggak suka sama pria perokok nah crush lu setau gue kan perokok?”, and she just can answer, “Kalau sudah cinta ya mau gimana”.  Dari kasus tersebut we can take the conclusion that when you love someone you won’t see how he is.

Mikir dulu dong bro !

Kadang gue suka senyum sendiri saat ada orang yang bilang, “Gue pengen punya pasangan yang cantik, sholehah, pendidikan tinggi, mapan, punya karir bagus,  etc ..”, hey memangnya wanita sekelas itu mau sama spesies pria kek kamu?. Bukan maksud gue apa, gue hanya ingin menggaris bawahi that when we have a series of types of pairs maka perbaiki kualitas diri kita terlebih dahulu, buat kita pantas dengannya. Eits, jangan salah paham dulu. Bukan maskud gue kita harus sebanding dengan orang yang kita suka kek misalnya dia punya mobil maka kita juga harus punya mobil. Sama sekali bukan itu!. Tapi gue menekankan pada kualitas diri. Sebaik apa diri kita, selayak apa diri kita sehingga kita bisa dengan berani menulis list tipe pasangan kita adalah yang demikian. Paham ?.

 Cukup kita dan Dia yang tau ...


Adalah hal yang sangat manusiawi ketika kita mempunyai tipe pasangan yang kita suka seperti apa karena kita memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda. Tapi menurut gue semua itu cukup hanya diklarifikasikan saja dalam do’a, tidak usah menjadikannya bahan perbincangan publik. I mean nggak usah lah orang lain tahu, takutnya akan seperti kasus tadi, saat kita tidak suka dengan pria tipe A but suddenly we love boy like that so apa kata dunia?, mau dibilang munafik?.

So ...

So when you ask me about the types of boy actually i don’t have. Dari dulu gue sama sekali nggak punya tipe spesifik mengenai pria yang gue suka, karena ya tadi gue sadar gue nggak sesempurna itu, dan gue sadar tiap orang punya kelebihan dan kekurangan, tapi untuk general types actually gue punya, ya karena gue manusia, sama seperti perempuan pada umumnya gue ingin bersanding dengan pria yang baik. Untuk hal lebih lanjut mengenai pria gue selalu klarifikasikan itu semua dalam do’a. Cukup gue dan Allah saja yang tahu (hmm).

Gracias ..

Thankyou peeps, kalian sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel yang menurut gue agak mantul (haha), jangan lupa untuk leave komentar yak (saran kalian akan sangat membantu).


NB :-          Artikel ini dibuat hanya untuk self reminder, tidak ada maksud apapun


Finding Dori on :
Instagram : rina_risnawatii
Facebook  : Rina Risnawati
Twitter      : rirismybookid
Youtube    : Rina Risnawatii


Sabtu, 10 November 2018

VIRAL GARA-GARA BULE


Gara-gara bule

with Chloe from Australia

Hola Assalamu’alaikum ...

Yo yo yo, whats up peeps? In this part Riris mau ngobrol hangat nih mengenai betapa excited nya pengalaman Riris saat ngomong sama bule for the first time (ini dulu banget yak, zaman pra sejarah), hihi. Maaf Riris ngomongnya agak dramatis sedikit, biar point nya lebih dapet. Also what I share here is hopefully an inspiration for every reader. Iyain aja deh yak, wkwk.

Zaman pra sejarah ngomong sama bule, gimana ceritanya ?



Sebagai anak yang lahir di era tahun 2000 kebawah, tentu ngomong sama Bule menjadi sesuatu yang sangat sakral, karena memang pada zaman tersebut media sosial belum ditemukan (sebenarnya sudah ada. Hanya kudet saja, wkwk). Nah jadi saat Riris masih imut-imutnya duduk dikelas 2 MTs, Riris mengikuti program exchange Students, upss diralat. Maksudnya mengikuti program tahunan study tour ke Jogjakarta. Kalau nggak salah pada tahun 2012 (CMIIW). Destinasi yang kami singgahi saat itu diantaranya adalah Candi Borobudur, Malioboro, Pantai Parangtritis dan sekitarnya. Jauh hari sebelum keberangkatan, guru bahasa Inggris Riris (Riris masih sangat ingat, namanya adalah ibu Ika) meminta muridnya untuk make conversation sama bule, then beliau akan memberi kami Excellent score di raport untuk pelajaran bahasa Inggris. Wow !! nilai A di raport? It was so great!.

Emang Bule nya mau diajak ngobrol ?

Btw aku yang bawa buku (wkwk)


Karena termotivasi dengan nilai excellent, ngomong sama bule menjadi sebuah tugas yang wajib dilaksanakan saat itu. Riris sama sekali nggak mikirin apakah bule nya nanti akan paham, mengingat skills English Riris yang sangat belepotan, then also apakah bule nya mau diganggu sama Riris atau tidak. Actually bodo amat sih, yang ada difikiran Riris hanya nilai A (wkwkwk). Karena keinginan yang menggebu tersebut, Riris mulai merancang sederet pertanyaan yang nantinya akan  diajukan. You know what? Riris sampai bawa kamus ke Jogjakarta lho(maklum, google translate belum ditemukan, huhu).
Oke ! agenda pertama melihat kearifan Candi Borobudur. MashaAllah, it was so beautiful culture. We enjoyed all of there. “Itu tuh Bule!”, hati bergumam saat melihat dua tourist asing mendekat, nggak banyak mikir lagi Riris juga langsung mendekat dan terjadilah percakapan yang memalukan (wkwkwk). Riris tulis conversation nya dibawah ini :




Riris                 : “Hi Mr dan Ms, How are you ?”

Emily                : “Hi, We are fine”.

Riris                 :  “Great!, my name is Rina. I have a task to make conversation with tourist, so may i ask you            some questions?”.

Emily                : “Oh, yeah sure!”.

(Beruntungnya bule yang satu ini rajin gegeroh, sehingga Riris bisa mencuri waktu mereka sebentar*_)
Riris           : “What’s your name Ms ?”.

Emily          : “My name is Emily”.

Riris           : “And you Mr ?”.

 Max           : “My name is Max”.

Riris           : “Oh oke, mmm ..  is this your first time to come to Jogjakarta?”.

Emily          : “No, we have been here before. We are spending our holiday here, and It is the third times”.

Riris           : “Wow, it was so cool. So why did you choose Indonesia especially Jogjakarta for a vocation ?”.

Emily          : “Hmm, Borobudur temple is so beautiful place. We love it”.

Riris           : “Sure. Where do you come from ?”.

Emily          : “We come from France”.

Riris           : “It is so far, hehe. Btw what’s your job Mr and Ms ?

Max            : “im a teacher”.

Emily          : “Im also a teacher”.

Riris           : “Great!. Then what’s your opinion about Indonesian?”.

Max            : ”They are so humble”.

Emily          : “Yeah, so friendly”.

Riris           : “Thankyou so much Emily and Max. Hmm, btw what’s your favorite food in Indonesia?”.

Emily          : “Sate ayam”.

Max            : “Sate ayam, it’s so delicious”.

Riris           : ”Wow, I love Sate Ayam too. Thanks for your time, Max and Emily. Can we take some pictures?.

Emily          : “Oh sure. Let’s do it”.

( Dalam dongeng ceritanya minta difotoin, tapi malah di video-_)

Riris           : “Thanks Max and Emily, hopefully we can meet again next time”.

Max            : “Yeah sure”.

(Bubarlah sekerumunan orang dan kembali ke peraduannya masing-masing, wkwk)



Haha, Riris hanya bisa cengar-cengir dengan perasaan yang sepertinya susah diungkapkan. Actually, bukan karena nilai raport yang seketika akan berubah but more than that. Menyadari akan kekayaan budaya dan bahasa, jiwa Riris terasa semakin hidup, dunia Riris terasa semakin luas. I love languages so much.


Mendadak viral di sekolah

                Kejadian katro tersebut menjadikan Riris sebagai bahan perbincangan di sekolah (ini sombongnya sudah tingkat ratu, wkwk) . Mostly emak-emak di kampung juga tahu. Mereka melihat rekaman video Riris yang sedang ngopi hangat terekam dalam sebuah dvd.  Padahal itu katro bat, serius deh. Tapi yak, zaman pra sejarah belum tersentuh media sosial sehingga untuk sesuatu yang biasa dianggap luar biasa (pada zamannya, haha). Then the impact bagi keberlangsungan studi Riris juga alhamdulillah. Bukan hanya sekadar nilai raport yang seketika mendapatkan hidayah, namun juga Riris dipercaya untuk mengisi suara bel sekolah dalam bahasa Inggris (entah apa yak itu namanya).  Riris juga sering dilibatakan dalam berbagai kejuaraan bahasa Inggris. Grateful banget deh lah yak.

Haha

Oke, point terakhir Riris kasih judul “HAHA” aja yak, untuk mewakili sebuah rasa (cie sebuah rasa). In short, pengalaman tersebut merupakan salah satu yang paling memorable, rasa cinta Riris terhadap Culture and Languange semakin tumbuh dan berkembang. Culture membuat jiwa Riris menjadi lebih hidup, pun languanges membuat wawasan Riris semakin luas. Alhamdulillah.
Then semoga apa yang Riris share dalam artikel ini bermanfaat ya peeps. Jangan lupa untuk membaca artikel berikutnya agar hidup kalian lebih berwarna (efek ngantuk jadi nggak nyambung-_).  
https://barengriris.blogspot.com/2018/10/awas-salah-masuk-kamar-teliti-sebelum.html


Terima kasih sudah mampir, yakin nih nggak mau minum dulu ? Lol.


Riris sangat membutuhkan saran dan pesan dari teman-teman semua, so jangan lupa tinggalkan komentar yak. Hehe.

GRACIAS

Finding Dori on
Instagram                : rina_risnawatii
Twitter                     : rirismybookid
Youtube                    : Rina Rinawati
-à>  



Sabtu, 13 Oktober 2018

Awas salah masuk kamar! teliti sebelum masuk !


Hati-hati salah masuk kamar !!         

                                        
Hola! Assalamualikum ...

 How is day your going peeps?, is it great? I hope so.  Di bulan Oktober ini Riris memutuskan untuk memposting sebuah artikel mengenai  perasaan “dilema”  which is membuat kebanyakan orang salah masuk kamar, and then it would be give impact for their future life. Oalah kok ngomongnya jadi bahasa jaksel gini yak, haha.

Salah masuk kamar ? maksudnya?



Kalian pernah masuk kamar orang lain tanpa sengaja? Oke it means kalian pernah ngalamin yang namanya salah masuk kamar. Hehe. Bukan!, bukan itu. Salah masuk kamar yang Riris maksud adalah salah dalam memilih jurusan. How ?

Plan sedini mungkin itu WAJIB biar nggak bingung

Oke. Menurut Riris, masa-masa sulit saat SMA bukan pada saat Ujian Nasional nya melainkan pada saat kalian akan menjadi seorang alumnus. “Kuliah kemana Bro?”, “Kuliah apa kerja nih?”, dan seribu pertanyaan hebat lainnya would be come to your life. Jujur yak, Riris pada saat itu kurang mempersiapkan perkuliahan, yang ada difikiran Riris kala itu adalah, “yaelah, gimana nanti aja lah!” (please yang ini jangan dicontoh, jika kalian ingin selamat), dan ternyata itu impact bagi hidup Riris buruk banget. So, bagi kalian yang masih SMA, ideal kalian dalam menentukan pilihan hidup adalah saat kalian duduk di kelas X. Sedini mungkin kalian harus menjadi sangat care terhadap future also menjadi sangat kepo terhadap perguruan tinggi dan jurusannya, agar kalian dapat melangkah di jalan yang lurus (huhu). So, coba mapping future kalian mau jadi seperti apa. Ini penting yak, because if you fail to prepare honestly you prepare to fail.

Tapi Ris, plan kadang nggak sejalan, dipengaruhi lingkungan juga!

It’s oke, itu natural. Tapi setidaknya kalian sudah punya gambaran mengenai perguruan tinggi, pun kalian sudah punya banyak referensi mengenai perkuliahan, supaya saat ketidakmungkinan terjadi kalian tidak akan kehabisan strategi.  Alhamdulillah, pada waktu itu Riris mendapat dukungan yang luar biasa dari keluarga juga dari orang-orang yang sayang sama Riris. Mereka semua menjadi bagian dari album kehidupan Riris, walau ternyata pada akhirnya Riris harus kuliah di jurusan yang sama sekali bukan passion Riris. Nah lho? (Riris akan membahas cerita lengkapnya in another articel, InshsaAllah).

Aku udah kelas 12, tapi masih bingung menentukan kuliah!




Kasus seperti ini sudah banyak di dongengkan oleh para korban PTN, and they said that most students yang gap year adalah mereka yang kurang mempersiapkan perkuliahannya. Jadi aku udah telat gitu Ris?, Eitt, nggak juga. Boleh jadi kalian yang sudah persiapan jauh-jauh hari malah salah masuk kamar atau bahkan bisa jadi gap year. Contoh in reality, temen Riris  yang ikut SBMPTN, dia diterima di pilihan ketiga, di pilihan yang ternyata bukan passion dia, di pilihan  yang bisa dikatakan “ngasal” ngisi. So, actually you’re not late just less than ideal. Nah bagi kamu yang masih lama nunggu wisuda, jangan bosen-bosen untuk selalu uptodate mengenai perguruan tinggi, 50% itu akan menentukan takdir kamu nantinya (Akurat banget yak  50%, wkwk).

Passion, hobi dan prospek kerja

Nah ini nih, point utama yang akan Riris bahas dalam artikel kece ini (hehe). Halo sahabatku, setiap manusia  yang lahir kedunia ini membawa mimpi disetiap tulang rusuknya pun mereka juga telah dibekali kelebihan dan kemampuan luar biasa untuk mewujudkannya. So ?, kita semua punya jalan suksesnya sendiri. Kuncinya hanya satu, “more honestly with yourself”.
Peeps, sebelum Riris membacakan dongeng lebih jauh, Riris mau memberikan pemahaman terlebih  dahulu mengenai perbedaan passion dan hobi. Apa itu passion? Apa itu hobi? Apakah keduanya sama?. Oke, passion adalah hasrat sementara hobi adalah aktifitas yang membuat kita merasa enjoy. Keduanya berbeda, apa bedanya?, the simple answer is semua passion didasari karena hobi (passion selalu ada keinginan untuk diimprove setiap harinya), sementara tidak semua hobi adalah passion. Jika kamu suka menulis, kemudian kamu melakukannya dengan totalitas sehingga meghasilkan uang, maka itu adalah passion. Then, the point is you should to choose majors according to your passion!, agar future kamu lebih ter mapping , InshaAllah.

Jadi ? passion apa prospek kerja ?


Seperti yang telah Riris paparkan sebelumnya bahwa setiap manusia itu memiliki mimpi dan cita-cita, maka pilihlah jurusan sesuai cita-cita kamu. Why?, masa perkuliahan itu bukanlah sesuatu yang sebentar peeps, kamu harus mengorbankan banyak fikiran, tenaga, uang dan  waktu. So? Sangat disayangkan apabila kamu hanya berhasil keluar hutan tanpa menemukan harta karun, right?, paham maksudnya?. Saat kamu melakukan sesuatu yang bukan passion kamu, kamu akan merasa ragu-ragu dan merasa terbebani ketika menjalaninya. Saat banyak tugas, tentunya kamu harus mengeluarkan ekstra strategi dan ekstra mood (karena kamu pasti akan merasa berat, bukan rindu aja lho yang berat! Wkwk).  On the other hand, saat kamu memilih jurusan sesuai passion, Riris yakin kamu nggak akan merasa tertekan untuk setiap prosesnya , you will enjot it. Dan satu hal perlu digaris bawahi, itu semua akan berpengaruh pada nilai IPK kamu (mostly), trust me. Dan pada intinya adalah choose the majors according to your passion but please *consider everything*.

Tapi gue merasa tertantang untuk sesuatu yang tidak gue suka, Ris

Back to yourself, jika kamu merasa tertantang dan mampu bertahan serta kamu berani untuk setiap risikonya ( dibaca : terlalu dramatis), maka kenapa tidak. Soal rezeki dan masa depan siapa tahu, right?. Tapi, jangan sampai saat ditengah semester kamu mendatangi kaprodi untuk meminta surat permohonan pindah jurusan yak.

Finally ...

Pilihlah jurusan sesuai passion kamu tapi pertimbangkanlah semuanya, kamu juga jangan egois. karena kamu hidup tidak sedirian, so jangan lupa untuk minta restu dari orangtua. Ridha Allah ada pada ridha mereka, jangan sampai kamu menyepelekan hal ini. Kemudahan-kemudahan yang kamu dapatkan saat perkuliahan adalah karena ridhanya mereka.
Thanks ya sahabat-sahabatku, kalian sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel yang kece ini (dibaca : wkwk). Mohon tinggalkan pesan, saran atau pertanyaan di kolom komentar yak.

NB : Terima kasih untuk kakak ku, kak Ad*kza yang sudah memberikan pemahaman kepada Riris mengenai perbedaan passion dan hobi. Sehingga, artikel ini terlihat lebih sempurna (huhu).

Gracias!

Finding Dori on :
Youtube                    : Rina_risnawatii
Instagram                : rina_risawatii
Twitter                     : rirismybookid  

Youtube ->>> 





                 

Sabtu, 25 Agustus 2018

Lha Bodo Amat !!




Bodo Amat !!!



Holla Asalamulaikum ..

                Berbicara soal kritikan Kadang kita suka merasa heran yak, kenapa .. orang segitu detailnya berkomentar, segitu care nya memikirkan kita (haha). Sementara kita sendiri merasa ogah banget kan buat nge judge orang. Ogah banget tahu apa dan bagaimana mereka. Orang ngomongin kita? it means mereka pengangguran lahir bathin. Benar- benar kurang kerjaan. Padahal hey!, apa yang kita dapatkan dari sikap yang bisa dikategorikan nyinyir itu? Imagine, saat kita nyinyir kita dapet duit gitu? “Ai kitu ku ngomongkeun batur  urang menang beas sakilo mah? Da hanteu!”.

Komentar berujung Nyinyir

                Ada tiga hal dalam hidup yang tidak bisa kembali. What’s those ?, pertama adalah waktu kedua ucapan and last adalah kesempatan. Seandainya mesin waktu itu benar-benar ada, maka disana akan ada banyak orang yang memperbaiki kembali ucapannya dan mengambil kembali kesempatan yang pernah hilang. So dalam hal ini, kita harus benar-benar bisa menghargai waktu. Niatnya sih komentar tapi malah berujung nyinyir. Oalah hati-hati dong pedangnya dijaga, kalau udah berdarah kan bahaya. Biar Riris kasih tau yak, berikanlah komentar hanya jika niatnya untuk  membangun bukan menjatuhkan, berikanlah komentar dengan cara classy  bukan mencari musuh. Pun harus ingat bahwa tujuan kita di dunia bukan untuk mengurusi hidup orang lain. Kecuali profesi kita memang sebagai pengacara (hihi).

Kepala sampai ujung kaki diliatin, situ iri yak?

Untuk hal ini kadang kita perlu bersikap bodo amat. Karena Si Mrs. Nyinyir emang suka banget jadi juri kehidupan. Apapun diliatin, diperhatiin dan ujungnya di omongin bareng squad nya. Geli juga melihat realitas kehidupan seperti itu. Berasa jadi selebgram gitu (wkwk). Jadi ini based on story  Riris yak. Nah di negara Riris ini kebanyakan warganya memiliki gaya hidup bak selebritis (walau sebenernya makan sama ikan asin doang) tapi beuh, rasa gengsi nya  gede, kepoan  juga kek wartawan, beli baju bermerk langsung pasang pengumuman,  (nggak tau kalo orang lain justru lebih dulu punya barang branded kek gitu, cuma mereka males aja buat sombong. Contohnya  kek Riris. Haha), merasa so paling tau segalanya, merasa paling melek fashion dan merasa paling wow dibandingkan orang lain (padahal suaminya harus tulang banting nyari duit buat makan dan jajan anak). Ini yang dimaksud efek negatif media sosial. Semua dilakukan hanya untuk pencitraan. Back to pengalaman. Jadi  Riris sekeluarga pernah merasakan pahitnya orang-orang seperti ini. Misal dulu Mamah Riris melewati sekumpulan orang kek gitu, tiba-tiba salah satu diantara mereka ngomong, “Idih, baju model kek gitu mau aja dipake!, kalo gue ogah banget”. Wow ini orang ngapain ngurusin baju orang lain, emang situ yang beliin?, haha. Mamah Riris orangnya cuek, dia nggak memberi tanggapan atas penghinaan itu. Katanya si kalo ditanggepin sama-sama bego (hihi). Nah menurut Riris emang untuk menghadapi orang-orang kek gini kita wajib bersikap bodo amat. Bodo amat sama omongan mereka, emang kita hidup di dunia ini untuk membahagiakan mereka? Agar mereka bangga? Sehingga hidup kita selalu fokus sama pendapat mereka? Idih ! Ogah banget!.  Hidup kita lebih berharga dari itu semua. Proud of yourself guys.
 Nah setiap Riris lewat pun mereka juga suka liatin penampilan Riris dari ujung kaki sampai kelapa, eh kepala. Oalaaaaahh risih sangat. Sebagain dari mereka juga sering nanyain kuliah Riris. Saat mamah Riris cakap STAN, malah diketawain, “Apa? Setan?”. Ih dasar norak banget! Orang dengan pemikiran kampung! Siapa yang nggak tau STAN kalo bukan sekumpulan orang norak kek gini ?  (haha, geleng-geleng kepala). Maafin Riris yang merasa gemes oh Tuhan.

Kalo udah gini, apa sikap Riris ?



            Riris sih menanggapinya santai aja yak. Karena untungnya Riris manusia yang tergolong cuek (wkwk), dan merasa ogah buat ngomongin orang. Riris lebih sayang lidah soalnya. Then apa sikap Riris menghadapi spicy critics (maksudnya kritik pedas, cuma ini pake Inggris kampung, hihi). Riris sih nggak sepenuhnya menutup telinga yak, Riris lebih sering bercermin aja, lebih banyak intropeksi juga. Karena sebenarnya kritikan semacam itu bisa jadi motivasi. Dan jangan dijadikan beban fikiran juga. Santai aja! because we better than them, makannya mengapa kita begitu diperhatikan. Saat Riris menghadapi orang seperti itu, Riris selalu bilang dalam hati, “Yaelah, BODO AMAT!”. Gue terlahir bukan untuk memikirkan pendapat orang, gue terlahir untuk mereka yang sayang sama gue.

Kutipan
“Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain”
Fiersa Basari



^Tulisan ini dibuat untuk selfreminder
NB : Riris nggak kuliah di STAN


Finding Dori on
Instagram : @rina_risnawatii
Youtube    : Rina_risnawatii
Facebook  : Rina Risnawati
Twitter      : @rirismybookid


     
Terima kasih sudah berkunjung :)
kalau mau di follback kirim pesan yak :)