Tampilkan postingan dengan label cerdas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerdas. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Oktober 2018

Awas salah masuk kamar! teliti sebelum masuk !


Hati-hati salah masuk kamar !!         

                                        
Hola! Assalamualikum ...

 How is day your going peeps?, is it great? I hope so.  Di bulan Oktober ini Riris memutuskan untuk memposting sebuah artikel mengenai  perasaan “dilema”  which is membuat kebanyakan orang salah masuk kamar, and then it would be give impact for their future life. Oalah kok ngomongnya jadi bahasa jaksel gini yak, haha.

Salah masuk kamar ? maksudnya?



Kalian pernah masuk kamar orang lain tanpa sengaja? Oke it means kalian pernah ngalamin yang namanya salah masuk kamar. Hehe. Bukan!, bukan itu. Salah masuk kamar yang Riris maksud adalah salah dalam memilih jurusan. How ?

Plan sedini mungkin itu WAJIB biar nggak bingung

Oke. Menurut Riris, masa-masa sulit saat SMA bukan pada saat Ujian Nasional nya melainkan pada saat kalian akan menjadi seorang alumnus. “Kuliah kemana Bro?”, “Kuliah apa kerja nih?”, dan seribu pertanyaan hebat lainnya would be come to your life. Jujur yak, Riris pada saat itu kurang mempersiapkan perkuliahan, yang ada difikiran Riris kala itu adalah, “yaelah, gimana nanti aja lah!” (please yang ini jangan dicontoh, jika kalian ingin selamat), dan ternyata itu impact bagi hidup Riris buruk banget. So, bagi kalian yang masih SMA, ideal kalian dalam menentukan pilihan hidup adalah saat kalian duduk di kelas X. Sedini mungkin kalian harus menjadi sangat care terhadap future also menjadi sangat kepo terhadap perguruan tinggi dan jurusannya, agar kalian dapat melangkah di jalan yang lurus (huhu). So, coba mapping future kalian mau jadi seperti apa. Ini penting yak, because if you fail to prepare honestly you prepare to fail.

Tapi Ris, plan kadang nggak sejalan, dipengaruhi lingkungan juga!

It’s oke, itu natural. Tapi setidaknya kalian sudah punya gambaran mengenai perguruan tinggi, pun kalian sudah punya banyak referensi mengenai perkuliahan, supaya saat ketidakmungkinan terjadi kalian tidak akan kehabisan strategi.  Alhamdulillah, pada waktu itu Riris mendapat dukungan yang luar biasa dari keluarga juga dari orang-orang yang sayang sama Riris. Mereka semua menjadi bagian dari album kehidupan Riris, walau ternyata pada akhirnya Riris harus kuliah di jurusan yang sama sekali bukan passion Riris. Nah lho? (Riris akan membahas cerita lengkapnya in another articel, InshsaAllah).

Aku udah kelas 12, tapi masih bingung menentukan kuliah!




Kasus seperti ini sudah banyak di dongengkan oleh para korban PTN, and they said that most students yang gap year adalah mereka yang kurang mempersiapkan perkuliahannya. Jadi aku udah telat gitu Ris?, Eitt, nggak juga. Boleh jadi kalian yang sudah persiapan jauh-jauh hari malah salah masuk kamar atau bahkan bisa jadi gap year. Contoh in reality, temen Riris  yang ikut SBMPTN, dia diterima di pilihan ketiga, di pilihan yang ternyata bukan passion dia, di pilihan  yang bisa dikatakan “ngasal” ngisi. So, actually you’re not late just less than ideal. Nah bagi kamu yang masih lama nunggu wisuda, jangan bosen-bosen untuk selalu uptodate mengenai perguruan tinggi, 50% itu akan menentukan takdir kamu nantinya (Akurat banget yak  50%, wkwk).

Passion, hobi dan prospek kerja

Nah ini nih, point utama yang akan Riris bahas dalam artikel kece ini (hehe). Halo sahabatku, setiap manusia  yang lahir kedunia ini membawa mimpi disetiap tulang rusuknya pun mereka juga telah dibekali kelebihan dan kemampuan luar biasa untuk mewujudkannya. So ?, kita semua punya jalan suksesnya sendiri. Kuncinya hanya satu, “more honestly with yourself”.
Peeps, sebelum Riris membacakan dongeng lebih jauh, Riris mau memberikan pemahaman terlebih  dahulu mengenai perbedaan passion dan hobi. Apa itu passion? Apa itu hobi? Apakah keduanya sama?. Oke, passion adalah hasrat sementara hobi adalah aktifitas yang membuat kita merasa enjoy. Keduanya berbeda, apa bedanya?, the simple answer is semua passion didasari karena hobi (passion selalu ada keinginan untuk diimprove setiap harinya), sementara tidak semua hobi adalah passion. Jika kamu suka menulis, kemudian kamu melakukannya dengan totalitas sehingga meghasilkan uang, maka itu adalah passion. Then, the point is you should to choose majors according to your passion!, agar future kamu lebih ter mapping , InshaAllah.

Jadi ? passion apa prospek kerja ?


Seperti yang telah Riris paparkan sebelumnya bahwa setiap manusia itu memiliki mimpi dan cita-cita, maka pilihlah jurusan sesuai cita-cita kamu. Why?, masa perkuliahan itu bukanlah sesuatu yang sebentar peeps, kamu harus mengorbankan banyak fikiran, tenaga, uang dan  waktu. So? Sangat disayangkan apabila kamu hanya berhasil keluar hutan tanpa menemukan harta karun, right?, paham maksudnya?. Saat kamu melakukan sesuatu yang bukan passion kamu, kamu akan merasa ragu-ragu dan merasa terbebani ketika menjalaninya. Saat banyak tugas, tentunya kamu harus mengeluarkan ekstra strategi dan ekstra mood (karena kamu pasti akan merasa berat, bukan rindu aja lho yang berat! Wkwk).  On the other hand, saat kamu memilih jurusan sesuai passion, Riris yakin kamu nggak akan merasa tertekan untuk setiap prosesnya , you will enjot it. Dan satu hal perlu digaris bawahi, itu semua akan berpengaruh pada nilai IPK kamu (mostly), trust me. Dan pada intinya adalah choose the majors according to your passion but please *consider everything*.

Tapi gue merasa tertantang untuk sesuatu yang tidak gue suka, Ris

Back to yourself, jika kamu merasa tertantang dan mampu bertahan serta kamu berani untuk setiap risikonya ( dibaca : terlalu dramatis), maka kenapa tidak. Soal rezeki dan masa depan siapa tahu, right?. Tapi, jangan sampai saat ditengah semester kamu mendatangi kaprodi untuk meminta surat permohonan pindah jurusan yak.

Finally ...

Pilihlah jurusan sesuai passion kamu tapi pertimbangkanlah semuanya, kamu juga jangan egois. karena kamu hidup tidak sedirian, so jangan lupa untuk minta restu dari orangtua. Ridha Allah ada pada ridha mereka, jangan sampai kamu menyepelekan hal ini. Kemudahan-kemudahan yang kamu dapatkan saat perkuliahan adalah karena ridhanya mereka.
Thanks ya sahabat-sahabatku, kalian sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel yang kece ini (dibaca : wkwk). Mohon tinggalkan pesan, saran atau pertanyaan di kolom komentar yak.

NB : Terima kasih untuk kakak ku, kak Ad*kza yang sudah memberikan pemahaman kepada Riris mengenai perbedaan passion dan hobi. Sehingga, artikel ini terlihat lebih sempurna (huhu).

Gracias!

Finding Dori on :
Youtube                    : Rina_risnawatii
Instagram                : rina_risawatii
Twitter                     : rirismybookid  

Youtube ->>> 





                 

Sabtu, 25 Agustus 2018

Lha Bodo Amat !!




Bodo Amat !!!



Holla Asalamulaikum ..

                Berbicara soal kritikan Kadang kita suka merasa heran yak, kenapa .. orang segitu detailnya berkomentar, segitu care nya memikirkan kita (haha). Sementara kita sendiri merasa ogah banget kan buat nge judge orang. Ogah banget tahu apa dan bagaimana mereka. Orang ngomongin kita? it means mereka pengangguran lahir bathin. Benar- benar kurang kerjaan. Padahal hey!, apa yang kita dapatkan dari sikap yang bisa dikategorikan nyinyir itu? Imagine, saat kita nyinyir kita dapet duit gitu? “Ai kitu ku ngomongkeun batur  urang menang beas sakilo mah? Da hanteu!”.

Komentar berujung Nyinyir

                Ada tiga hal dalam hidup yang tidak bisa kembali. What’s those ?, pertama adalah waktu kedua ucapan and last adalah kesempatan. Seandainya mesin waktu itu benar-benar ada, maka disana akan ada banyak orang yang memperbaiki kembali ucapannya dan mengambil kembali kesempatan yang pernah hilang. So dalam hal ini, kita harus benar-benar bisa menghargai waktu. Niatnya sih komentar tapi malah berujung nyinyir. Oalah hati-hati dong pedangnya dijaga, kalau udah berdarah kan bahaya. Biar Riris kasih tau yak, berikanlah komentar hanya jika niatnya untuk  membangun bukan menjatuhkan, berikanlah komentar dengan cara classy  bukan mencari musuh. Pun harus ingat bahwa tujuan kita di dunia bukan untuk mengurusi hidup orang lain. Kecuali profesi kita memang sebagai pengacara (hihi).

Kepala sampai ujung kaki diliatin, situ iri yak?

Untuk hal ini kadang kita perlu bersikap bodo amat. Karena Si Mrs. Nyinyir emang suka banget jadi juri kehidupan. Apapun diliatin, diperhatiin dan ujungnya di omongin bareng squad nya. Geli juga melihat realitas kehidupan seperti itu. Berasa jadi selebgram gitu (wkwk). Jadi ini based on story  Riris yak. Nah di negara Riris ini kebanyakan warganya memiliki gaya hidup bak selebritis (walau sebenernya makan sama ikan asin doang) tapi beuh, rasa gengsi nya  gede, kepoan  juga kek wartawan, beli baju bermerk langsung pasang pengumuman,  (nggak tau kalo orang lain justru lebih dulu punya barang branded kek gitu, cuma mereka males aja buat sombong. Contohnya  kek Riris. Haha), merasa so paling tau segalanya, merasa paling melek fashion dan merasa paling wow dibandingkan orang lain (padahal suaminya harus tulang banting nyari duit buat makan dan jajan anak). Ini yang dimaksud efek negatif media sosial. Semua dilakukan hanya untuk pencitraan. Back to pengalaman. Jadi  Riris sekeluarga pernah merasakan pahitnya orang-orang seperti ini. Misal dulu Mamah Riris melewati sekumpulan orang kek gitu, tiba-tiba salah satu diantara mereka ngomong, “Idih, baju model kek gitu mau aja dipake!, kalo gue ogah banget”. Wow ini orang ngapain ngurusin baju orang lain, emang situ yang beliin?, haha. Mamah Riris orangnya cuek, dia nggak memberi tanggapan atas penghinaan itu. Katanya si kalo ditanggepin sama-sama bego (hihi). Nah menurut Riris emang untuk menghadapi orang-orang kek gini kita wajib bersikap bodo amat. Bodo amat sama omongan mereka, emang kita hidup di dunia ini untuk membahagiakan mereka? Agar mereka bangga? Sehingga hidup kita selalu fokus sama pendapat mereka? Idih ! Ogah banget!.  Hidup kita lebih berharga dari itu semua. Proud of yourself guys.
 Nah setiap Riris lewat pun mereka juga suka liatin penampilan Riris dari ujung kaki sampai kelapa, eh kepala. Oalaaaaahh risih sangat. Sebagain dari mereka juga sering nanyain kuliah Riris. Saat mamah Riris cakap STAN, malah diketawain, “Apa? Setan?”. Ih dasar norak banget! Orang dengan pemikiran kampung! Siapa yang nggak tau STAN kalo bukan sekumpulan orang norak kek gini ?  (haha, geleng-geleng kepala). Maafin Riris yang merasa gemes oh Tuhan.

Kalo udah gini, apa sikap Riris ?



            Riris sih menanggapinya santai aja yak. Karena untungnya Riris manusia yang tergolong cuek (wkwk), dan merasa ogah buat ngomongin orang. Riris lebih sayang lidah soalnya. Then apa sikap Riris menghadapi spicy critics (maksudnya kritik pedas, cuma ini pake Inggris kampung, hihi). Riris sih nggak sepenuhnya menutup telinga yak, Riris lebih sering bercermin aja, lebih banyak intropeksi juga. Karena sebenarnya kritikan semacam itu bisa jadi motivasi. Dan jangan dijadikan beban fikiran juga. Santai aja! because we better than them, makannya mengapa kita begitu diperhatikan. Saat Riris menghadapi orang seperti itu, Riris selalu bilang dalam hati, “Yaelah, BODO AMAT!”. Gue terlahir bukan untuk memikirkan pendapat orang, gue terlahir untuk mereka yang sayang sama gue.

Kutipan
“Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain”
Fiersa Basari



^Tulisan ini dibuat untuk selfreminder
NB : Riris nggak kuliah di STAN


Finding Dori on
Instagram : @rina_risnawatii
Youtube    : Rina_risnawatii
Facebook  : Rina Risnawati
Twitter      : @rirismybookid


     
Terima kasih sudah berkunjung :)
kalau mau di follback kirim pesan yak :)