Tampilkan postingan dengan label blogmahasiswa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label blogmahasiswa. Tampilkan semua postingan

Selasa, 29 Januari 2019


Semestaku terluka
(Rina Risnawati)


Asa yang terucap membakar awan biru
Semesta ku membungkus baik masa lalu
Merajut harapan dengan sembilu
Mencoba berdamai dengan garis waktu

Semestaku merangkul  semuanya
Meski tergopoh tapi tak mengapa
Bergumal dengan mata-mata kejam
Sakit memang, semestaku terkekang

Bukankah bintang juga bernyawa?
Lalu mengapa mata kejam mencabiknya?
Melupakan cara menjadi manusia
Ah, semestaku terluka


baca juga puisi "Ku Titipkan Rindu pada Senja"


Gracias !!

Finding Dori on :
Instagram : rina_risnawatii
Twitter      : rirismybookid
Youtube    :https://www.youtube.com/channel/UC9Bt1d1-r7OKOrBoM-__xrg?view_as=subscriber

Sabtu, 01 Desember 2018

Gue pengen punya pasangan yang ...


 Tipe cowok gue adalah ...


Hola Assalamu’alaikum

How was the day peeps ?, in this session I am going to talk an exciting article about the boys. What?, oke ini agak absurd sih actually tapi kalau ngomongin soal yang satu ini memang selalu mantul (haha). Kalian punya tipe cowok ? or you have discuss it with your friends? Such as like, “Gue punya tipe cowok yang ...”, “Gue pengen punya pasangan yang ...”, ”Gue suka sama cowok yang ..”, etc. Oke, im sure kalian pernah discuss it, and now gue sangat tertarik buat bahas itu detaily in this article.

“Actually gue pengen punya pasangan yang ...”

Hemm, nostalgia gue waktu zaman SMA pernah bilang bahwa gue pengen punya pasangan yang bukan perokok (haha), so what’s your types ?. Menurut gue saat kita punya specific types about the boy we liked, it’s normally. But semua itu akan menjadi  weird when the people know it.  Nah lho ? ... .
Kalian tahu Onew ? yep dia adalah leadernya Shinee (lho kok jadi bahas korea ?). Jadi gini peeps,  dulu kan gue shawol (sebutan bagi fansnya Shinee), dan gue suka Onew, gue sangat uptodate mengenai kehidupan doi. Satu hal yang masih gue ingat dari doi adalah jawabannya mengenai tipe cewek saat ditanya oleh wartawan. Dia bilang bahwa for the specific types of the girl he liked dia nggak punya, karena dia sadar bahwa tiap orang itu punya karakternya sendiri, setiap orang punya kekurangan dan kelebihan. Mantul banget dah jawabannya. Darisana gue jadi mikir, apa yang dikatakan doi bener juga. karena cinta nggak memandang tipe (wik wik wik).

“Kalau sudah cinta pasti menerima apa adanya, ya nggak ...“


Bener nggak sih kalau sudah cinta pasti kita menerima apapun keadaan dia? Such as saat dia suka ngupil pun rasa cinta kita tidak berkurang?, hmm. Ada sebuah kasus yang sangat menarik untuk gue bahas mengenai poin ini. Jadi gue punya temen (temen nya temen gue dan dia punya temen lagi dan temennya punya temen lagi, wkwk), dia nggak suka sama pria perokok tapi nggak lama kemudian dia punya crush perokok, so what the next happened?, ”katanya lu nggak suka sama pria perokok nah crush lu setau gue kan perokok?”, and she just can answer, “Kalau sudah cinta ya mau gimana”.  Dari kasus tersebut we can take the conclusion that when you love someone you won’t see how he is.

Mikir dulu dong bro !

Kadang gue suka senyum sendiri saat ada orang yang bilang, “Gue pengen punya pasangan yang cantik, sholehah, pendidikan tinggi, mapan, punya karir bagus,  etc ..”, hey memangnya wanita sekelas itu mau sama spesies pria kek kamu?. Bukan maksud gue apa, gue hanya ingin menggaris bawahi that when we have a series of types of pairs maka perbaiki kualitas diri kita terlebih dahulu, buat kita pantas dengannya. Eits, jangan salah paham dulu. Bukan maskud gue kita harus sebanding dengan orang yang kita suka kek misalnya dia punya mobil maka kita juga harus punya mobil. Sama sekali bukan itu!. Tapi gue menekankan pada kualitas diri. Sebaik apa diri kita, selayak apa diri kita sehingga kita bisa dengan berani menulis list tipe pasangan kita adalah yang demikian. Paham ?.

 Cukup kita dan Dia yang tau ...


Adalah hal yang sangat manusiawi ketika kita mempunyai tipe pasangan yang kita suka seperti apa karena kita memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda. Tapi menurut gue semua itu cukup hanya diklarifikasikan saja dalam do’a, tidak usah menjadikannya bahan perbincangan publik. I mean nggak usah lah orang lain tahu, takutnya akan seperti kasus tadi, saat kita tidak suka dengan pria tipe A but suddenly we love boy like that so apa kata dunia?, mau dibilang munafik?.

So ...

So when you ask me about the types of boy actually i don’t have. Dari dulu gue sama sekali nggak punya tipe spesifik mengenai pria yang gue suka, karena ya tadi gue sadar gue nggak sesempurna itu, dan gue sadar tiap orang punya kelebihan dan kekurangan, tapi untuk general types actually gue punya, ya karena gue manusia, sama seperti perempuan pada umumnya gue ingin bersanding dengan pria yang baik. Untuk hal lebih lanjut mengenai pria gue selalu klarifikasikan itu semua dalam do’a. Cukup gue dan Allah saja yang tahu (hmm).

Gracias ..

Thankyou peeps, kalian sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel yang menurut gue agak mantul (haha), jangan lupa untuk leave komentar yak (saran kalian akan sangat membantu).


NB :-          Artikel ini dibuat hanya untuk self reminder, tidak ada maksud apapun


Finding Dori on :
Instagram : rina_risnawatii
Facebook  : Rina Risnawati
Twitter      : rirismybookid
Youtube    : Rina Risnawatii


Sabtu, 10 November 2018

VIRAL GARA-GARA BULE


Gara-gara bule

with Chloe from Australia

Hola Assalamu’alaikum ...

Yo yo yo, whats up peeps? In this part Riris mau ngobrol hangat nih mengenai betapa excited nya pengalaman Riris saat ngomong sama bule for the first time (ini dulu banget yak, zaman pra sejarah), hihi. Maaf Riris ngomongnya agak dramatis sedikit, biar point nya lebih dapet. Also what I share here is hopefully an inspiration for every reader. Iyain aja deh yak, wkwk.

Zaman pra sejarah ngomong sama bule, gimana ceritanya ?



Sebagai anak yang lahir di era tahun 2000 kebawah, tentu ngomong sama Bule menjadi sesuatu yang sangat sakral, karena memang pada zaman tersebut media sosial belum ditemukan (sebenarnya sudah ada. Hanya kudet saja, wkwk). Nah jadi saat Riris masih imut-imutnya duduk dikelas 2 MTs, Riris mengikuti program exchange Students, upss diralat. Maksudnya mengikuti program tahunan study tour ke Jogjakarta. Kalau nggak salah pada tahun 2012 (CMIIW). Destinasi yang kami singgahi saat itu diantaranya adalah Candi Borobudur, Malioboro, Pantai Parangtritis dan sekitarnya. Jauh hari sebelum keberangkatan, guru bahasa Inggris Riris (Riris masih sangat ingat, namanya adalah ibu Ika) meminta muridnya untuk make conversation sama bule, then beliau akan memberi kami Excellent score di raport untuk pelajaran bahasa Inggris. Wow !! nilai A di raport? It was so great!.

Emang Bule nya mau diajak ngobrol ?

Btw aku yang bawa buku (wkwk)


Karena termotivasi dengan nilai excellent, ngomong sama bule menjadi sebuah tugas yang wajib dilaksanakan saat itu. Riris sama sekali nggak mikirin apakah bule nya nanti akan paham, mengingat skills English Riris yang sangat belepotan, then also apakah bule nya mau diganggu sama Riris atau tidak. Actually bodo amat sih, yang ada difikiran Riris hanya nilai A (wkwkwk). Karena keinginan yang menggebu tersebut, Riris mulai merancang sederet pertanyaan yang nantinya akan  diajukan. You know what? Riris sampai bawa kamus ke Jogjakarta lho(maklum, google translate belum ditemukan, huhu).
Oke ! agenda pertama melihat kearifan Candi Borobudur. MashaAllah, it was so beautiful culture. We enjoyed all of there. “Itu tuh Bule!”, hati bergumam saat melihat dua tourist asing mendekat, nggak banyak mikir lagi Riris juga langsung mendekat dan terjadilah percakapan yang memalukan (wkwkwk). Riris tulis conversation nya dibawah ini :




Riris                 : “Hi Mr dan Ms, How are you ?”

Emily                : “Hi, We are fine”.

Riris                 :  “Great!, my name is Rina. I have a task to make conversation with tourist, so may i ask you            some questions?”.

Emily                : “Oh, yeah sure!”.

(Beruntungnya bule yang satu ini rajin gegeroh, sehingga Riris bisa mencuri waktu mereka sebentar*_)
Riris           : “What’s your name Ms ?”.

Emily          : “My name is Emily”.

Riris           : “And you Mr ?”.

 Max           : “My name is Max”.

Riris           : “Oh oke, mmm ..  is this your first time to come to Jogjakarta?”.

Emily          : “No, we have been here before. We are spending our holiday here, and It is the third times”.

Riris           : “Wow, it was so cool. So why did you choose Indonesia especially Jogjakarta for a vocation ?”.

Emily          : “Hmm, Borobudur temple is so beautiful place. We love it”.

Riris           : “Sure. Where do you come from ?”.

Emily          : “We come from France”.

Riris           : “It is so far, hehe. Btw what’s your job Mr and Ms ?

Max            : “im a teacher”.

Emily          : “Im also a teacher”.

Riris           : “Great!. Then what’s your opinion about Indonesian?”.

Max            : ”They are so humble”.

Emily          : “Yeah, so friendly”.

Riris           : “Thankyou so much Emily and Max. Hmm, btw what’s your favorite food in Indonesia?”.

Emily          : “Sate ayam”.

Max            : “Sate ayam, it’s so delicious”.

Riris           : ”Wow, I love Sate Ayam too. Thanks for your time, Max and Emily. Can we take some pictures?.

Emily          : “Oh sure. Let’s do it”.

( Dalam dongeng ceritanya minta difotoin, tapi malah di video-_)

Riris           : “Thanks Max and Emily, hopefully we can meet again next time”.

Max            : “Yeah sure”.

(Bubarlah sekerumunan orang dan kembali ke peraduannya masing-masing, wkwk)



Haha, Riris hanya bisa cengar-cengir dengan perasaan yang sepertinya susah diungkapkan. Actually, bukan karena nilai raport yang seketika akan berubah but more than that. Menyadari akan kekayaan budaya dan bahasa, jiwa Riris terasa semakin hidup, dunia Riris terasa semakin luas. I love languages so much.


Mendadak viral di sekolah

                Kejadian katro tersebut menjadikan Riris sebagai bahan perbincangan di sekolah (ini sombongnya sudah tingkat ratu, wkwk) . Mostly emak-emak di kampung juga tahu. Mereka melihat rekaman video Riris yang sedang ngopi hangat terekam dalam sebuah dvd.  Padahal itu katro bat, serius deh. Tapi yak, zaman pra sejarah belum tersentuh media sosial sehingga untuk sesuatu yang biasa dianggap luar biasa (pada zamannya, haha). Then the impact bagi keberlangsungan studi Riris juga alhamdulillah. Bukan hanya sekadar nilai raport yang seketika mendapatkan hidayah, namun juga Riris dipercaya untuk mengisi suara bel sekolah dalam bahasa Inggris (entah apa yak itu namanya).  Riris juga sering dilibatakan dalam berbagai kejuaraan bahasa Inggris. Grateful banget deh lah yak.

Haha

Oke, point terakhir Riris kasih judul “HAHA” aja yak, untuk mewakili sebuah rasa (cie sebuah rasa). In short, pengalaman tersebut merupakan salah satu yang paling memorable, rasa cinta Riris terhadap Culture and Languange semakin tumbuh dan berkembang. Culture membuat jiwa Riris menjadi lebih hidup, pun languanges membuat wawasan Riris semakin luas. Alhamdulillah.
Then semoga apa yang Riris share dalam artikel ini bermanfaat ya peeps. Jangan lupa untuk membaca artikel berikutnya agar hidup kalian lebih berwarna (efek ngantuk jadi nggak nyambung-_).  
https://barengriris.blogspot.com/2018/10/awas-salah-masuk-kamar-teliti-sebelum.html


Terima kasih sudah mampir, yakin nih nggak mau minum dulu ? Lol.


Riris sangat membutuhkan saran dan pesan dari teman-teman semua, so jangan lupa tinggalkan komentar yak. Hehe.

GRACIAS

Finding Dori on
Instagram                : rina_risnawatii
Twitter                     : rirismybookid
Youtube                    : Rina Rinawati
-à>  



Minggu, 19 Agustus 2018

Iri ? Oalah Tanda Kualitas Diri Rendah


Iri ? Sebuah Tanda Rendahnya Diri

Holla ! Assalamualaikum,
In this writing, gue ingin basa-basi mengenai sebuah penyakit hati, sebuah penyakit yang amat menyiksa pemiliknya, sebuah sikap dan perasaan tidak senang ketika melihat orang lain memperoleh suatu kenikmatan. Yep .. it is called as “iri”.
Saat SMA gue pernah dilanda penyakit ini, Astagfirullah ...  . Saat itu gue merasa nggak suka terhadap temen deket sendiri,  gue merasa benci saat dia punya pacar, gue juga nggak suka saat dia punya netbook baru, dan hal lain yang dia punya. Kebencian itu membuat gue jadi jauh sama dia,  gue merasa nggak senang aja kalo ada dia, oleh karenanya gue suka menghindar, berusaha mencari jalan lain (saat lewat)  dengan harapan nggak ketemu dia, gue juga suka pura-pura nggak lihat, padahal sebenarnya dia nggak jauh dari gue. Astagfirullah ..  begitu mengerikannya diri gue kala itu, begitu rendahnya iman gue. Sampai sekarang gue selalu merasa bersalah sama dia, gue membuat suatu persahabatan lebur tak bersisa hanya karena sebuah perasaan iri.
Sekarang gue sadar,  rasa iri hanya akan menghancurkan apa yang gue punya, merampas kebahagian, membuat hidup terasa sesak dan sempit karena selalu membandingkan diri dengan orang lain. Semua yang gue alami dulu membuat gue semakin pandai bersyukur, gue semakin mencintai apa yang gue punya. Karena gue sadar apa yang Allah kasih ke gue belum tentu Allah kasih ke orang lain, dan apa yang Allah kasih kepada orang lain, belum tentu juga Allah kasih ke gue, maka kuncinya adalah bersyukur”.
“Bersyukur”
Yep, bersyukur adalah kunci kebahagiaan, bersyukur atas nikmat yang  telah Allah beri akan menjauhkan  ki ta dari perasaan iri. Bersyukurlah maka Allah akan menambah nikmat Nya kepada kita, itu janji Allah. QS. Ibrahim ayat 7 :


 لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Begitulah janji Allah, sudah sangat jelas. Dengan bersyukur, nikmat kita akan bertambah berkah. So, ucapkan Alhamdulillah , Alhamdulillah untuk kehidupan yang indah, Alhamdulllah untuk nafas yang masih dapat kita hembuskan.


فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Orang pada iri? Apa sikap Gue?

”Iri adalah tanda tak mampu”, that sentence is so simple but it is so clear dan memang benar. Gue dulu iri sama orang, ya tentu karena gue merasa nggak mampu seperti dia.  Itulah hakikat orang yang iri, iri karena nggak mampu. Orang iri sama kita? It means level kita lebih dari dia (hakikatnya begitu).  
Saat kita maju, maka disana akan ada orang-orang yang bangga namun tak sedikit juga orang yang tidak suka.  Bersyukurlah saat orang iri sama kita, cause it means we better than them. Penonton memang hanya bisa berkomentar, it’s so simple.
 Saat orang iri sama gue, gue malah ingin membuat dia semakin iri (tanpa gue harus sombong). It means, saat orang lain iri sama apa yang gue capai, gue semakin ingin membuktikan bahwa gue bisa lebih dari apa yang mereka lihat. Rasa iri orang lain, membuat gue termotivasi untuk mencapai sesuatu yang lebih. Then, gimana gue menyikapinya ?, gue semakin mawas diri aja, karena something wrong mungkin terjadi tanpa gue sadari, semakin banyak berdo’a dan juga gue selalu bilang pada diri sendiri, bahwa mereka iri pada orang yang salah (itu salah satu cara agar tetap tawadhu).

Kutipan

“Apa yang Allah berikan kepadamu belum tentu Allah memberikannya kepada orang lain.
Dan apa yang Allah beri kepada orang lain, belum tentu diberikan kepadamu.
Maka kuncinya adalah Bersyukur.”

^Tulisan ini dibuat hanya untuk selfreminder^