Gara-gara bule
![]() |
with Chloe from Australia |
Hola Assalamu’alaikum ...
Yo yo yo, whats up peeps? In this part
Riris mau ngobrol hangat nih mengenai betapa excited nya pengalaman
Riris saat ngomong sama bule for the first time (ini dulu banget
yak, zaman pra sejarah), hihi. Maaf Riris ngomongnya agak dramatis sedikit,
biar point nya lebih dapet. Also what I share here is hopefully an
inspiration for every reader. Iyain
aja deh yak, wkwk.
Zaman pra sejarah ngomong sama bule, gimana ceritanya ?
Sebagai anak yang lahir di era tahun 2000 kebawah, tentu
ngomong sama Bule menjadi sesuatu yang sangat sakral, karena memang pada zaman
tersebut media sosial belum ditemukan (sebenarnya sudah ada. Hanya kudet saja,
wkwk). Nah jadi saat Riris masih imut-imutnya duduk dikelas 2 MTs, Riris
mengikuti program exchange Students, upss
diralat. Maksudnya mengikuti program tahunan study
tour ke Jogjakarta. Kalau nggak salah pada tahun 2012 (CMIIW).
Destinasi yang kami singgahi saat itu diantaranya adalah Candi Borobudur,
Malioboro, Pantai Parangtritis dan sekitarnya. Jauh hari sebelum keberangkatan,
guru bahasa Inggris Riris (Riris masih sangat ingat, namanya adalah ibu Ika)
meminta muridnya untuk make
conversation sama bule, then
beliau akan memberi kami Excellent score di raport untuk pelajaran bahasa
Inggris. Wow !! nilai A di raport? It was so great!.
Emang Bule nya mau
diajak ngobrol ?
![]() |
Btw aku yang bawa buku (wkwk) |
Karena termotivasi
dengan nilai excellent, ngomong sama bule menjadi sebuah tugas yang
wajib dilaksanakan saat itu. Riris sama sekali nggak mikirin apakah bule nya
nanti akan paham, mengingat skills English Riris yang sangat belepotan,
then
also apakah bule nya mau diganggu sama Riris atau tidak. Actually
bodo amat sih, yang ada difikiran Riris hanya nilai A (wkwkwk). Karena
keinginan yang menggebu tersebut, Riris mulai merancang sederet pertanyaan yang
nantinya akan diajukan. You
know what? Riris sampai
bawa kamus ke Jogjakarta lho(maklum, google translate belum
ditemukan, huhu).
Oke ! agenda pertama melihat kearifan Candi Borobudur.
MashaAllah, it was so beautiful culture. We enjoyed all of there. “Itu tuh
Bule!”, hati bergumam saat melihat dua tourist asing mendekat, nggak
banyak mikir lagi Riris juga langsung mendekat dan terjadilah percakapan yang
memalukan (wkwkwk). Riris tulis conversation nya dibawah ini :
Riris :
“Hi Mr dan Ms, How are you ?”
Emily :
“Hi, We are fine”.
Riris : “Great!, my name is Rina. I have a task to
make conversation with tourist, so may i ask you some questions?”.
Emily :
“Oh, yeah sure!”.
|
|
(Beruntungnya bule yang satu ini
rajin gegeroh, sehingga Riris bisa mencuri waktu mereka sebentar*_)
Riris :
“What’s your name Ms ?”.
Emily : “My
name is Emily”.
Riris :
“And you Mr ?”.
Max : “My name is Max”.
Riris :
“Oh oke, mmm .. is this your first
time to come to Jogjakarta?”.
Emily :
“No, we have been here before. We are spending our holiday here, and It is the
third times”.
Riris : “Wow, it was so
cool. So why did you choose Indonesia especially Jogjakarta for a vocation
?”.
Emily :
“Hmm, Borobudur temple is so beautiful place. We love it”.
Riris :
“Sure. Where do you come from ?”.
Emily : “We
come from France”.
Riris :
“It is so far, hehe. Btw what’s your job Mr and Ms ?
Max : “im
a teacher”.
Emily : “Im
also a teacher”.
Riris :
“Great!. Then what’s your opinion about Indonesian?”.
Max :
”They are so humble”.
Emily :
“Yeah, so friendly”.
Riris :
“Thankyou so much Emily and Max. Hmm, btw what’s your favorite food in
Indonesia?”.
Emily :
“Sate ayam”.
Max :
“Sate ayam, it’s so delicious”.
Riris : ”Wow, I love
Sate Ayam too. Thanks for your time, Max and Emily. Can we take some
pictures?.
Emily : “Oh sure. Let’s
do it”.
( Dalam dongeng ceritanya minta
difotoin, tapi malah di video-_)
Riris :
“Thanks Max and Emily, hopefully we can meet again next time”.
Max :
“Yeah sure”.
(Bubarlah sekerumunan orang dan kembali ke peraduannya
masing-masing, wkwk)
|
Haha, Riris hanya bisa cengar-cengir dengan perasaan yang
sepertinya susah diungkapkan. Actually, bukan karena nilai raport
yang seketika akan berubah but more than that. Menyadari akan
kekayaan budaya dan bahasa, jiwa Riris terasa semakin hidup, dunia Riris terasa
semakin luas. I love languages so much.
Mendadak viral di sekolah
Kejadian katro tersebut
menjadikan Riris sebagai bahan perbincangan di sekolah (ini sombongnya sudah
tingkat ratu, wkwk) . Mostly emak-emak di kampung juga tahu. Mereka melihat rekaman
video Riris yang sedang ngopi hangat terekam dalam sebuah dvd. Padahal itu katro bat, serius deh. Tapi yak,
zaman pra sejarah belum tersentuh media sosial sehingga untuk sesuatu yang
biasa dianggap luar biasa (pada zamannya, haha). Then the impact bagi
keberlangsungan studi Riris juga
alhamdulillah. Bukan hanya sekadar nilai raport yang seketika mendapatkan
hidayah, namun juga Riris dipercaya untuk mengisi suara bel sekolah dalam bahasa
Inggris (entah apa yak itu namanya). Riris juga sering dilibatakan dalam berbagai
kejuaraan bahasa Inggris. Grateful banget deh lah yak.
Haha
Oke, point terakhir Riris kasih judul “HAHA”
aja yak, untuk mewakili sebuah rasa (cie sebuah rasa). In short, pengalaman
tersebut merupakan salah satu yang paling memorable, rasa cinta Riris terhadap
Culture
and Languange semakin tumbuh dan berkembang. Culture
membuat jiwa Riris menjadi lebih hidup, pun languanges membuat wawasan Riris
semakin luas. Alhamdulillah.
Then
semoga apa yang Riris share dalam artikel ini bermanfaat
ya peeps.
Jangan lupa untuk membaca artikel berikutnya agar hidup kalian lebih berwarna
(efek ngantuk jadi nggak nyambung-_). https://barengriris.blogspot.com/2018/10/awas-salah-masuk-kamar-teliti-sebelum.html
Terima kasih sudah mampir, yakin nih nggak mau minum dulu ?
Lol.
Riris sangat membutuhkan saran dan pesan dari teman-teman
semua, so jangan lupa tinggalkan komentar yak. Hehe.
GRACIAS
Finding Dori on
Instagram :
rina_risnawatii
Twitter :
rirismybookid
Youtube : Rina Rinawati
-à>